Senin, 03 Desember 2012 0 komentar

Belajar teknik levitasi



Perkembangan teknologi dalam dunia fotografi begitu pesat. Dampak positifnya adalah ada banyak kreasi foto kreatif dan inovatif dari para fotografer, baik pemula maupun profesional. Salah satu teknik fotografi yang tengah menjadi tren adalah levitasi.
Levitasi merupakan teknik fotografi yang membuat sesuatu/seseorang memiliki kesan seolah-olah melayang tanpa menggunakan alat bantu. Foto levitasi berbeda dengan jump shot yang sering menunjukkan ekspresi muka dan sangat terlihat sedang melompat. Untuk melakukan teknik levitasi ini, caranya hampir sama dengan teknik jump shot, yaitu pengambilan gambar dilakukan ketika objek sedang melompat dan  melayang, hanya saja, Levitasi lebih menekankan objek untuk seolah-olah terlihat melayang alami tanpa terlalu banyak ekspresi muka.
Tips membuat foto levitasi tanpa editing:
  • Fotografi levitasi berbeda dengan Jump Shot. Levitasi harus memperlihatkan model yang seakan melayang alami tanpa terlalu banyak ekspresi wajah.
  • Foto levitasi tanpa editing dapat  dilakukan dengan kamera professional (DSLR) maupun kamera biasa (kamera ponsel, pocket cam).
  • Foto levitasi dengan kamera DSLR, bisa memanfaatkan Burst Mode (Continuous Shooting). Dengan sekali menekan tombol shutter, langsung menghasilkan beberapa jepretan sekaligus. Foto-foto hasil jepretan dengan Burst Mode dari kamera DSLR dapat dipilih mana yang paling pas mendapatkan moment “melayang”.
  • Foto levitasi dapat dilakukan dengan kamera non-professional, namun lebih tricky karena mengandalkan ketepatan menekan tombol rana saat model melompat. Bisa juga memilih mode sport, atau mode yang mekhususkan kecepatan tinggi dalam memotret, agar objek /model tidak terlihat blur(kabur) bila melompat dengan cepat.
  • Pastikan cahaya cukup, agar bayangan terbentuk sehingga efek model sedang melayang lebih terlihat.
  • Gunakan shutter speed tinggi untuk menangkap model yg melayang dengan lebih fokus (freeze motion). Cahaya yang cukup sangat berperan untuk mendapatkan shutter speed tinggi.
  • Gunakan low angle, agar model terlihat tinggi melayang.
  • Berbagai macam aksesoris pendukung bisa digunakan dalam levitasi, misalnya balon (model seakan-akan tertarik oleh balon), sapu ( model menunggangi sapu dan melayang ), payung, dll.
  • Kamu bisa menggunakan hair spray/gel agar saat melompat, rambut model tidak terlihat berantakan. Bisa juga rambut diikat, memakai bando, atau topi.
  • Gunakan juga peniti, pin, sabuk, double tape atau alat penjepit baju supaya tidak tidak tampak menggembung atau tersingkap saat model melompat.
  • Jika ingin memfoto diri sendiri sedang levitasi, gunakan Tripod, dan set timer di kamera. Loncatlah sebanyak mungkin saat mendekati waktu timer.
  • Cari lokasi yang aman untuk melompat, jangan memaksakan diri melompat jika sudah capek.
Ada juga teknik fotografi bagaimana menghasilkan “Levitation Photography” melalui proses editing misalnya photoshop dan software photography lainnya, detailnya bisa kamu pastikan disini, http://www.quitecurious.com/dreaming-of-flying/
Salah satu fotografer yang eksis menekuni fotografi levitasi adalah fotografer wanita asal Tokyo, Jepang, Natsumi Hayashi.
Untuk bahan inspirasi levitasi ,bisa dilihat di:
http://yowayowacamera.com
http://levitasihore.tumblr.com
Selasa, 06 November 2012 0 komentar

5 Manfaat Mengunyah Permen Karet untuk Kesehatan


5 Manfaat Mengunyah Permen Karet untuk Kesehatan

Linda Mayasari - detikHealth
Jumat, 27/04/2012 09:02 WIB
Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta, Permen karet merupakan jenis permen yang banyak digemari karena dengan mengunyah permen karet akan menimbulkan keasikan tersendiri bagi penikmatnya. Tapi tahukah Anda bahwa permen karet memiliki manfaat terhadap kesehatan seseorang?

Kegiatan mengunyah permen karet ternyata dapat mempengaruhi kesehatan Anda. Berikut manfaat mengunyah permen bagi kesehatan seperti dikutip dari onlymyhealth, Jumat (27/4/2012) antara lain:

1. Meningkatkan Kekuatan Mental
Permen karet dapat meningkatkan aktivitas otak dan menurut beberapa psikolog permen karet dapat meningkatkan satu memori. Telah dilakukan sebuah studi di mana sekelompok orang dibagi menjadi dua kelompok secara acak, satu kelompok diminta untuk mengunyah permen karet dalam jangka waktu tertentu dan yang lainnya tidak. Hasilnya adalah kelompok yang makan permen karet memiliki skor tes yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya.

Stimulus pada otak dalam menyimpan memori mungkin berhubungan dengan gerakan mengunyah. Ketika Anda mengunyah permen karet, hippocampus (bagian otak yang mengontrol memori) akan dirangsang. Selain itu, permen karet dapat meningkatkan detak jantung dan membantu memberikan oksigen ke otak secara efektif.

2. Membantu Membakar Kalori
Permen karet dapat membantu membakar kalori, terutama jika permen karet yang Anda pilih adalah yang bebas gula. Permen karet mungkin merupakan salah satu solusi untuk menurunkan berat badan. Selain itu, permen karet bebas gula mengandung kalori sangat sedikit yang akan menjadi makanan ringan yang ideal.

3. Mengurangi Stres
Permen karet dapat membantu seseorang melawan stres. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang mengunyah permen karet selama ujian atau saat belajar akan lebih tenang dan tidak grogi.

Mengunyah permen karet dapat mengurangi tingkat kortisol (hormon stres) dalam tubuh. Kortisol adalah hormon yang dilepaskan ketika tubuh dalam keadaan tegang, sehingga menyebabkan stres.

4. Meningkatkan Kesehatan Mulut
Permen karet bebas gula dapat meningkatkan kesehatan mulut Anda karena merangsang produksi air liur, yang merupakan salah satu sumber utama yang menjaga mulut tetap sehat. Air liur memiliki sifat antibakteri yang dapat menyiram sisa-sisa makanan, gula dan asam berbahaya lainnya dalam mulut Anda.

5. Meningkatkan Pencernaan
Jika Anda terbiasa mengunyah permen karet setelah makan, Anda akan cenderung memiliki pencernaan yang sehat. Permen karet membuat Anda menelan air liur berulang kali karena peningkatan produksi air liur, sehingga memungkinkan asam pencernaan untuk turun ke perut dan memulai pencernaan.
0 komentar

Cara Membedakan Serangan Jantung dengan Nyeri Dada Biasa



Siapa yang tak khawatir dan takut kalau terkena serangan jantung? Penyakit berbahaya yang mematikan ini memang telah menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian besar orang di berbagai penjuru dunia.
Betapa tidak, serangan jantung bisa merenggut nyawa seseorang secara tiba-tiba, tanpa terduga. Orang yang kelihatannya sehat karena tidak pernah mengeluhkan gejala penyakit apapun bisa mendadak meninggal akibat serangan jantung.
Bahkan, baru-baru ini dikabarkan seorang pemain sepak bola Liga Italia dari klub Livorno, meninggal di lapangan ketika pertandingan masih berlangsung. Tim dokter menyatakan bahwa penyebab kematiannya karena serangan jantung.
Oleh karena itu, kita patut waspada dengan serangan mendadak yang mematikan yang disebabkan oleh serangan jantung. Pada dasarnya, penyakit jantung juga memiliki tanda-tanda yang bisa dikenali dan dianalisis oleh orang awam sekalipun asalkan sudah mengetahui informasi awal tentang penyakit ini.
Dan yang penting diketahui adalah bahwa penyakit jantung ternyata tidak selalu identik dengan nyeri di dada. Tidak selalu orang yang mengeluh nyeri di dada kemudian disebut menderita penyakit jantung, karena bisa saja orang tersebut menderita penyakit lain seperti asma, pneumothorax, dan lainnya.
Nah, bagaimana cara untuk membedakan nyeri dada yang dialami tersebut karena diakibatkan oleh penyakit jantung atau gangguan penyakit lainnya? Sebagaimana dilansir dalam detikhealth[dot]com yang memuat statement dari Dr. Rob Lamberts yang menyatakan bahwa orang perlu membedakan kapan nyeri dada serius karena serangan jantung atau disebabkan penyakit lainnya.
Kalau nyeri dada yang diderita terindikasi kuat mengarah kepada penyakit jantung maka tindakan cepat untuk menanggulanginya harus segera dilakukan sebelum terjadinya kerusakan pada otot jantung yang ujung-ujungnya bisa menimbulkan kematian mendadak.
Lebih lanjut, Lamberts mengungkapkan bahwa sesungguhnya lebih dari sepertiga pasien penyakit jantung tidak mengeluhkan rasa nyeri di dada. Namun, gejalanya sudah dirasakan jauh sebelumnya yakni ketika dirasakannya nyeri pada dada yang hilang dan timbul dalam jangka 5-10 menit.
Namun hal kritis tersebut seringkali diabaikan oleh banyak orang. Untuk gejala serangan jantung, kata yang tepatnya sebenarnya bukan nyeri dada melainkan sensasi di dada yang dirasakan sangat tidak enak yakni sesak yang berat dibagian dada. Lantas, bagaimana untuk membedakan keduanya? Berikut merupakan penjelasannya secara rinci.

Gejala Khas Serangan Jantung

  • Dada terasa sesak dan berat sehingga sangat sulit untuk bernafas
Mungkin Anda pernah melihat sebuah iklan obat sakit asma di layar kaca, dimana terlihat seorang perempuan yang diilustrasikan sedang merasakan sesak nafas yang berat ibarat diikat oleh tali kuat dan kencang. Nah, seperti itulah rasanya sesak nafas orang yang terkena serangan jantung.
  • Mengeluarkan keringat, perut terasa mual dan timbul perasaan cemas
Kondisi tersebut muncul serta-merta berbarengan dengan sesaknya nafas sampai kesulitan saat bernafas.
  • Rasa sakit yang menjalar
Leher terasa sakit, yang diikuti oleh rasa sakit pada lengan kiri dan rahang, di bagian belakang perut, dan juga terjadi pada salah satu bahu.
  • Denyut jantung berdegup kencang atau lebih cepat dari biasanya
Di saat yang bersamaan, badan juga tiba-tiba merasa sangat lemas. Dan yang patut diperhatikan gejala-gejala berbahaya di atas bisa terjadi sekalipun Anda sedang beristirahat dalam arti tidak sedang melakukan aktifitas. Namun demikian, gejala diatas juga bisa muncul sehabis berolahraga, setelah menghabiskan menu makan besar, atau ketika sedang stres.

Nyeri Dada yang Bukan Serangan Jantung

Sedangkan nyeri dada yang bukan termasuk serangan jantung ialah sebagai berikut:
  • Timbul nyeri dada ketika sedang batuk
Ketika Anda merasakan rasa nyeri di dada saat batuk maka jangan khawatir karena bukanlah termasuk gejala serangan jantung meskipun tetap harus diobati. Penyebabnya ialah adanya infeksi saluran pernafasan bagian atas oleh virus.
  • Rasa nyeri pada rusuk
Biasanya nyeri pada rusuk diakibatkan oleh timbulnya penyakit lain seperti herpes zoster.
  • Nyeri pada otot atau tulang dada
Hal ini dianggap wajar dan kerap terjadi justru pada orang yang meningkatkan kegiatan fisiknya.
  • Tulang rusuk yang patah
Nyeri dada yang dialami seseorang juga bisa terjadi karena adanya tulang rusuk yang patah oleh berbagai sebab seperti jatuh, berkelahi, dan lainnya.
  • Pneumothorax
Yakni adanya masalah pada paru-paru yang menyebabkan nyeri di dada sehingga mengakibatkan sesak nafas.
  • Adanya bekuan darah pada paru-paru
Kondisi yang disebut juga dengan emboli ini akan menyebabkan kondisi nyeri dada yang merepotkan. Perlu penanganan dari dokter untuk menghilangkan rasa nyeri tersebut.
  • Penyakit tulang belakang
Anda pasti sudah pernah mendengar penyakit terjepitnya saraf tulang belakang. Hal tersebut bisa menyebabkan rasa nyeri di dada yang juga sangat mengganggu.
Itulah beberapa gejala untuk membedakan mana yang termasuk gejala serangan jantung atau nyeri dada biasa yang tingkat resiko kematiannya masih di bawah serangan jantung. Gejala-gejala di atas patut diperhatikan secara seksama untuk mengurangi resiko terkena serangan jantung.
Karena kalau salah diagnosa maka akibatnya akan fatal, yang mana kematian akan segera menjemput. Hal yang lainnya yang juga patut diwaspadai bahwa gejala nyeri dada pada serangan jantung waktunya sangat singkat untuk dideteksi dan hal itu tentunya membutuhkan tingkat kepekaan dan responsibilitas yang tinggi.
Akhirnya, semoga dengan adanya artikel ini bisa membantu Anda untuk membedakan mana gejala serangan jantung atau sekadar nyeri dada biasa yang masih bisa diberikan treatment penyembuhan sehingga resiko kematiannya rendah.//sumber : deherba.com
Jumat, 31 Agustus 2012 0 komentar

Penyesalan Seorang Istri


Perkenalkan dulu, nama aku Liliana (sebut aja begitu) ini adalah sepenggal kisah hidupku. Semoga bisa memberi inspirasi.... Begini ceritanya...
Selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami: Aku Membencinya. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri.

Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain. Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.

Ketika menikah, aku menjadi istri yang teramat manja. Kulakukan segala hal sesuka hatiku. Suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa. Aku tak pernah benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang istri. Aku selalu bergantung padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia lakukan padaku. Aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah membuatku bahagia dengan menuruti semua keinginanku.

Di rumah kami, akulah ratunya. Tak ada seorangpun yang berani melawan. Jika ada sedikit saja masalah, aku selalu menyalahkan suamiku. Aku tak suka handuknya yang basah yang diletakkan di tempat tidur, aku sebal melihat ia meletakkan sendok sisa mengaduk susu di atas meja dan meninggalkan bekas lengket, aku benci ketika ia memakai komputerku meskipun hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Aku marah kalau ia menggantung bajunya di kapstock bajuku, aku juga marah kalau ia memakai pasta gigi tanpa memencetnya dengan rapi, aku marah kalau ia menghubungiku hingga berkali-kali ketika aku sedang bersenang-senang dengan teman-temanku.

Tadinya aku memilih untuk tidak punya anak. Meskipun tidak bekerja, tapi aku tak mau mengurus anak. Awalnya dia mendukung dan akupun ber-KB dengan pil. Tapi rupanya ia menyembunyikan keinginannya begitu dalam sampai suatu hari aku lupa minum pil KB dan meskipun ia tahu ia membiarkannya. Akupun hamil dan baru menyadarinya setelah lebih dari empat bulan, dokterpun menolak menggugurkannya.

Itulah kemarahanku terbesar padanya. Kemarahan semakin bertambah ketika aku mengandung sepasang anak kembar dan harus mengalami kelahiran yang sulit. Aku memaksanya melakukan tindakan vasektomi agar aku tidak hamil lagi. Dengan patuh ia melakukan semua keinginanku karena aku mengancam akan meninggalkannya bersama kedua anak kami.

Waktu berlalu hingga anak-anak tak terasa berulang tahun yang ke-delapan. Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir. Suami dan anak-anak sudah menungguku di meja makan. Seperti biasa, dialah yang menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anak ke sekolah. Hari itu, ia mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku. Aku hanya menjawab dengan anggukan tanpa mempedulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa tahun sebelumnya, saat itu aku memilih ke mal dan tidak hadir di acara ibu. Yaah, karena merasa terjebak dengan perkawinanku, aku juga membenci kedua orangtuaku.

Sebelum ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan diikuti anak-anak. Tetapi hari itu, ia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda ayahnya dengan ribut. Aku berusaha mengelak dan melepaskan pelukannya. Meskipun akhirnya ikut tersenyum bersama anak-anak. Ia kembali mencium hingga beberapa kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk pergi.

Ketika mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon. Menghabiskan waktu ke salon adalah hobiku. Aku tiba di salon langgananku beberapa jam kemudian. Di salon aku bertemu salah satu temanku sekaligus orang yang tidak kusukai. Kami mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami. Tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon, namun betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah. Meskipun merogoh tasku hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas. Sambil berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku menelepon suamiku dan bertanya.

“Maaf sayang, kemarin Farhan meminta uang jajan dan aku tak punya uang kecil maka kuambil dari dompetmu. Aku lupa menaruhnya kembali ke tasmu, kalau tidak salah aku letakkan di atas meja kerjaku.” Katanya menjelaskan dengan lembut.

Dengan marah, aku mengomelinya dengan kasar. Kututup telepon tanpa menunggunya selesai bicara. Tak lama kemudian, handphoneku kembali berbunyi dan meski masih kesal, akupun mengangkatnya dengan setengah membentak. “Apalagi??”

“Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambil dompet dan mengantarnya padamu. Sayang sekarang ada dimana?” tanya suamiku cepat , kuatir aku menutup telepon kembali. Aku menyebut nama salonku dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku kembali menutup telepon. Aku berbicara dengan kasir dan mengatakan bahwa suamiku akan datang membayarkan tagihanku. Si empunya Salon yang sahabatku sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan mengatakan aku bisa membayarnya nanti kalau aku kembali lagi. Tapi rasa malu karena “musuh”ku juga ikut mendengarku ketinggalan dompet membuatku gengsi untuk berhutang dulu.

Hujan turun ketika aku melihat keluar dan berharap mobil suamiku segera sampai. Menit berlalu menjadi jam, aku semakin tidak sabar sehingga mulai menghubungi handphone suamiku. Tak ada jawaban meskipun sudah berkali-kali kutelepon. Padahal biasanya hanya dua kali berdering teleponku sudah diangkatnya. Aku mulai merasa tidak enak dan marah.

Teleponku diangkat setelah beberapa kali mencoba. Ketika suara bentakanku belum lagi keluar, terdengar suara asing menjawab telepon suamiku. Aku terdiam beberapa saat sebelum suara lelaki asing itu memperkenalkan diri, “selamat siang, ibu. Apakah ibu istri dari bapak armandi?” kujawab pertanyaan itu segera. Lelaki asing itu ternyata seorang polisi, ia memberitahu bahwa suamiku mengalami kecelakaan dan saat ini ia sedang dibawa ke rumah sakit kepolisian. Saat itu aku hanya terdiam dan hanya menjawab terima kasih. Ketika telepon ditutup, aku berjongkok dengan bingung. Tanganku menggenggam erat handphone yang kupegang dan beberapa pegawai salon mendekatiku dengan sigap bertanya ada apa hingga wajahku menjadi pucat seputih kertas.

Entah bagaimana akhirnya aku sampai di rumah sakit. Entah bagaimana juga tahu-tahu seluruh keluarga hadir di sana menyusulku. Aku yang hanya diam seribu bahasa menunggu suamiku di depan ruang gawat darurat. Aku tak tahu harus melakukan apa karena selama ini dialah yang melakukan segalanya untukku. Ketika akhirnya setelah menunggu beberapa jam, tepat ketika kumandang adzan maghrib terdengar seorang dokter keluar dan menyampaikan berita itu. Suamiku telah tiada. Ia pergi bukan karena kecelakaan itu sendiri, serangan stroke-lah yang menyebabkan kematiannya. Selesai mendengar kenyataan itu, aku malah sibuk menguatkan kedua orangtuaku dan orangtuanya yang shock. Sama sekali tak ada airmata setetespun keluar di kedua mataku. Aku sibuk menenangkan ayah ibu dan mertuaku. Anak-anak yang terpukul memelukku dengan erat tetapi kesedihan mereka sama sekali tak mampu membuatku menangis.

Ketika jenazah dibawa ke rumah dan aku duduk di hadapannya, aku termangu menatap wajah itu. Kusadari baru kali inilah aku benar-benar menatap wajahnya yang tampak tertidur pulas. Kudekati wajahnya dan kupandangi dengan seksama. Saat itulah dadaku menjadi sesak teringat apa yang telah ia berikan padaku selama sepuluh tahun kebersamaan kami. Kusentuh perlahan wajahnya yang telah dingin dan kusadari inilah kali pertama kali aku menyentuh wajahnya yang dulu selalu dihiasi senyum hangat. Airmata merebak dimataku, mengaburkan pandanganku. Aku terkesiap berusaha mengusap agar airmata tak menghalangi tatapan terakhirku padanya, aku ingin mengingat semua bagian wajahnya agar kenangan manis tentang suamiku tak berakhir begitu saja. Tapi bukannya berhenti, airmataku semakin deras membanjiri kedua pipiku. Peringatan dari imam mesjid yang mengatur prosesi pemakaman tidak mampu membuatku berhenti menangis. Aku berusaha menahannya, tapi dadaku sesak mengingat apa yang telah kuperbuat padanya terakhir kali kami berbicara.

Aku teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya. Aku hampir tak pernah mengatur makannya. Padahal ia selalu mengatur apa yang kumakan. Ia memperhatikan vitamin dan obat yang harus kukonsumsi terutama ketika mengandung dan setelah melahirkan. Ia tak pernah absen mengingatkanku makan teratur, bahkan terkadang menyuapiku kalau aku sedang malas makan. Aku tak pernah tahu apa yang ia makan karena aku tak pernah bertanya. Bahkan aku tak tahu apa yang ia sukai dan tidak disukai. Hampir seluruh keluarga tahu bahwa suamiku adalah penggemar mie instant dan kopi kental. Dadaku sesak mendengarnya, karena aku tahu ia mungkin terpaksa makan mie instant karena aku hampir tak pernah memasak untuknya. Aku hanya memasak untuk anak-anak dan diriku sendiri. Aku tak perduli dia sudah makan atau belum ketika pulang kerja. Ia bisa makan masakanku hanya kalau bersisa. Iapun pulang larut malam setiap hari karena dari kantor cukup jauh dari rumah. Aku tak pernah mau menanggapi permintaannya untuk pindah lebih dekat ke kantornya karena tak mau jauh-jauh dari tempat tinggal teman-temanku.

Saat pemakaman, aku tak mampu menahan diri lagi. Aku pingsan ketika melihat tubuhnya hilang bersamaan onggokan tanah yang menimbun. Aku tak tahu apapun sampai terbangun di tempat tidur besarku. Aku terbangun dengan rasa sesal memenuhi rongga dadaku. Keluarga besarku membujukku dengan sia-sia karena mereka tak pernah tahu mengapa aku begitu terluka kehilangan dirinya.
Hari-hari yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk bersamanya. Di hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi piring kosong. Ayah, Ibu dan ibu mertuaku membujukku makan. Tetapi yang kuingat hanyalah saat suamiku membujukku makan kalau aku sedang mengambek dulu. Ketika aku lupa membawa handuk saat mandi, aku berteriak memanggilnya seperti biasa dan ketika malah ibuku yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi berharap ia yang datang. Kebiasaanku yang meneleponnya setiap kali aku tidak bisa melakukan sesuatu di rumah, membuat teman kerjanya kebingungan menjawab teleponku. Setiap malam aku menunggunya di kamar tidur dan berharap esok pagi aku terbangun dengan sosoknya di sebelahku.

Dulu aku begitu kesal kalau tidur mendengar suara dengkurannya, tapi sekarang aku bahkan sering terbangun karena rindu mendengarnya kembali. Dulu aku kesal karena ia sering berantakan di kamar tidur kami, tetapi kini aku merasa kamar tidur kami terasa kosong dan hampa. Dulu aku begitu kesal jika ia melakukan pekerjaan dan meninggalkannya di laptopku tanpa me-log out, sekarang aku memandangi komputer, mengusap tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya masih tertinggal di sana. Dulu aku paling tidak suka ia membuat kopi tanpa alas piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun tidak mau kuhapus. Remote televisi yang biasa disembunyikannya, sekarang dengan mudah kutemukan meski aku berharap bisa mengganti kehilangannya dengan kehilangan remote. Semua kebodohan itu kulakukan karena aku baru menyadari bahwa dia mencintaiku dan aku sudah terkena panah cintanya.

Aku juga marah pada diriku sendiri, aku marah karena semua kelihatan normal meskipun ia sudah tidak ada. Aku marah karena baju-bajunya masih di sana meninggalkan baunya yang membuatku rindu. Aku marah karena tak bisa menghentikan semua penyesalanku. Aku marah karena tak ada lagi yang membujukku agar tenang, tak ada lagi yang mengingatkanku sholat meskipun kini kulakukan dengan ikhlas. Aku sholat karena aku ingin meminta maaf, meminta maaf pada Allah karena menyia-nyiakan suami yang dianugerahi padaku, meminta ampun karena telah menjadi istri yang tidak baik pada suami yang begitu sempurna. Sholatlah yang mampu menghapus dukaku sedikit demi sedikit. Cinta Allah padaku ditunjukkannya dengan begitu banyak perhatian dari keluarga untukku dan anak-anak. Teman-temanku yang selama ini kubela-belain, hampir tak pernah menunjukkan batang hidung mereka setelah kepergian suamiku.

Empat puluh hari setelah kematiannya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan. Ada dua anak yang menungguku dan harus kuhidupi. Kembali rasa bingung merasukiku. Selama ini aku tahu beres dan tak pernah bekerja. Semua dilakukan suamiku. Berapa besar pendapatannya selama ini aku tak pernah peduli, yang kupedulikan hanya jumlah rupiah yang ia transfer ke rekeningku untuk kupakai untuk keperluan pribadi dan setiap bulan uang itu hampir tak pernah bersisa. Dari kantor tempatnya bekerja, aku memperoleh gaji terakhir beserta kompensasi bonusnya. Ketika melihatnya aku terdiam tak menyangka, ternyata seluruh gajinya ditransfer ke rekeningku selama ini. Padahal aku tak pernah sedikitpun menggunakan untuk keperluan rumah tangga. Entah darimana ia memperoleh uang lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena aku tak pernah bertanya sekalipun soal itu.Yang aku tahu sekarang aku harus bekerja atau anak-anakku takkan bisa hidup karena jumlah gaji terakhir dan kompensasi bonusnya takkan cukup untuk menghidupi kami bertiga. Tapi bekerja di mana? Aku hampir tak pernah punya pengalaman sama sekali. Semuanya selalu diatur oleh dia.

Kebingunganku terjawab beberapa waktu kemudian. Ayahku datang bersama seorang notaris. Ia membawa banyak sekali dokumen. Lalu notaris memberikan sebuah surat. Surat pernyataan suami bahwa ia mewariskan seluruh kekayaannya padaku dan anak-anak, ia menyertai ibunya dalam surat tersebut tapi yang membuatku tak mampu berkata apapun adalah isi suratnya untukku.



Istriku Liliana tersayang,

Maaf karena harus meninggalkanmu terlebih dahulu, sayang. maaf karena harus membuatmu bertanggung jawab mengurus segalanya sendiri. Maaf karena aku tak bisa memberimu cinta dan kasih sayang lagi. Allah memberiku waktu yang terlalu singkat karena mencintaimu dan anak-anak adalah hal terbaik yang pernah kulakukan untukmu.

Seandainya aku bisa, aku ingin mendampingi sayang selamanya. Tetapi aku tak mau kalian kehilangan kasih sayangku begitu saja. Selama ini aku telah menabung sedikit demi sedikit untuk kehidupan kalian nanti. Aku tak ingin sayang susah setelah aku pergi. Tak banyak yang bisa kuberikan tetapi aku berharap sayang bisa memanfaatkannya untuk membesarkan dan mendidik anak-anak. Lakukan yang terbaik untuk mereka, ya sayang.

Jangan menangis, sayangku yang manja. Lakukan banyak hal untuk membuat hidupmu yang terbuang percuma selama ini. Aku memberi kebebasan padamu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan selama ini. Maafkan kalau aku menyusahkanmu dan semoga Tuhan memberimu jodoh yang lebih baik dariku.

Teruntuk Farah, putri tercintaku. Maafkan karena ayah tak bisa mendampingimu. Jadilah istri yang baik seperti Ibu dan Farhan, ksatria pelindungku. Jagalah Ibu dan Farah. Jangan jadi anak yang bandel lagi dan selalu ingat dimanapun kalian berada, ayah akan disana melihatnya. Oke, Buddy!

Aku terisak membaca surat itu, ada gambar kartun dengan kacamata yang diberi lidah menjulur khas suamiku kalau ia mengirimkan note.

Notaris memberitahu bahwa selama ini suamiku memiliki beberapa asuransi dan tabungan deposito dari hasil warisan ayah kandungnya. Suamiku membuat beberapa usaha dari hasil deposito tabungan tersebut dan usaha tersebut cukup berhasil meskipun dimanajerin oleh orang-orang kepercayaannya. Aku hanya bisa menangis terharu mengetahui betapa besar cintanya pada kami, sehingga ketika ajal menjemputnya ia tetap membanjiri kami dengan cinta.

Aku tak pernah berpikir untuk menikah lagi. Banyaknya lelaki yang hadir tak mampu menghapus sosoknya yang masih begitu hidup di dalam hatiku. Hari demi hari hanya kuabdikan untuk anak-anakku. Ketika orangtuaku dan mertuaku pergi satu persatu meninggalkanku selaman-lamanya, tak satupun meninggalkan kesedihan sedalam kesedihanku saat suamiku pergi.

Itulah kisah hidupku... Semoga ada pelajaran yg bisa di petik. Taqabalallahu minna wa minkum...




Senin, 14 Mei 2012 0 komentar

11-May-2012: Pembalasan Sang Mantan Anak Emas!


Readers, hari ini ada berita menarik seputar Andrea Pirlo dan musim terakhirnya di Milan. Seperti yang kita tau, Pirlo akhirnya pindah ke Juve dengan free transfer karena kontraknya yang sudah habis tidak diperpanjang oleh Milan. Banyak yang berspekulasi bahwa Pirlo pindah karena merasa sudah tidak dibutuhkan lagi oleh Milan, atau tepatnya, oleh Massimiliano Allegri.
Nah, kemarin kemarin Pirlo (AP) membeberkan cerita mengenai masalah ini ke Gazzetta dello Sport (GdS) dan football-italia menyadurkannya ke dalam bahasa Inggris. Berikut terjemahannya dalam bahasa Indonesia:
GdS: Mengapa anda memutuskan untuk pindah (dari Milan dan) ke Juve?
AP: Saat itu, Milan menyodorkan perpanjangan kontrak satu tahun tetapi saya menginginkan tiga karena saya lebih muda dari para pemain lain yang kontraknya sudah mau habis.
Akan tetapi alasan paling utama saya meninggalkan Milan adalah karena Allegri ingin menggunakan Massimo Ambrosini atau Mark van Bommel di depan pertahanan, bukan saya. Itu artinya saya harus mengubah posisi di lapangan (menjadi mezz’alakiri). Saya menolak dan mengatakan “Tidak, terimakasih” dan saya pun memilih Juventus.
Milan memutuskan bahwa saya tidak berguna lagi bagi mereka. Saya langsung mengerti saat pertemuan/meeting kami.
Jadi benar. Allegri memutuskan untuk bermain lebih menggunakan fisik dan lebih mengamankan pertahanan dengan memasang seorang defensive midfielder seperti van Bommel di depan pertahanan daripada seorang regista yang skill mengalirkan serangannya sangat baik tapi kurang dalam segi bertahan (dan mungkin pencapaian Milan yang baik saat Pirlo absen berkepanjangan karena cidera di musim tersebut juga mempengaruhi keputusannya).
GdS: Banyak yang terkejut dengan keputusan anda untuk meninggalkan juara bertahan Milan ke tim yang baru saja mencapai posisi ke-7 dua musim berturut-turut.
AP: Saat saya menghadiri pesta perkawinan Gigi Buffon Juni tahun lalu, banyak yang mengatakan bahwa saya gila karena saya meninggalkan Milan. Dan kemudian saya mengatakan bahwa saat saya memutuskan untuk bergabung dengan sebuah klub, saya melakukannya karena saya ingin menang. Dan saya juga mengatakan bahwa kami [Juve] akan memenangkan scudetto. Dan sekarang malah mereka yang meragukan saya tadi mengucapkan terimakasih kepada saya karena mereka “memasang” [bet/put money] kami sebagai pemenangscudetto…”
GdS: Juve kemudian menikmati assists anda dan Milan ternyata kadang mengalami kesulitan tanpa ketenangan dan visi anda…
AP: Banyak teman mantan se-tim saya [maksudnya Milan] mengatakan kepada saya bahwa mereka kehilangan saya musim ini, tetapi saya senang karena kami [Juve] menang. Hampir semua teman mantan se-tim saya di Milan mengirim sms dan memberi selamat atas scudetto ini.
(Dan menurut berita di twitter, ternyata Silvio Berlusconi dan Adriano Galliani sama sekali tidak memberikan ucapan selamat!)
GdS: Bagaimana perasaan anda saat Milan berusaha membuat anda diskors jelang pertandingan Coppa Italia [melawan Milan] setelah anda dituduh telah menyikut van Bommel?
AP: Hal itu sangat mengganggu saya. Saya bermain untuk Milan selama 10 tahun dan mereka tau saya tidak melakukan hal-hal seperti itu…
Terus terang, hal ini memang mengagetkan. Milan di musim ini koq seperti merda ya?? Padahal dulu di era 1990an dan 2000an mereka adalah tim juara yang menang di atas lapangan dan tidak melakukan hal-hal “rendah” seperti ini…
GdS: Bagaimana pendapat anda tentang Antonio Conte, pelatih yang masih relatif baru?
AP: Conte is great. Saya telah bekerjasama dengan banyak pelatih selama karir saya tetapi belum ada pelatih yang persiapannya begitu baik dan se-teliti/detail seperti dirinya dan yang begitu baik dalam memberikan penjelasan.
Kami mempelajari video calon lawan kami sampai tiga atau empat kali dalam seminggu dan sebagai hasilnya, sulit bagi mereka untuk mengejutkan kami. Dalam hal taktik dan memberikan pengajaran, Conte lebih baik dari Carlo Ancelotti dan Marcello Lippi.
ASTAGA!! Ini benar-benar pujian yang LUAR BIASA!!
GdS: Setelah scudetto, lalu apa? Champions League?
AP: Tim Juve ini adalah yang terkuat dalam hal mentalitas dan kebanggaan [pride]. Kami bisa menargetkan Champions League dengan tim yang sekarang dan bermain dengan cara yang sama.
Akan tetapi kami membutuhkan beberapa pemain baru untuk membuat tim lebih lengkap, walaupun kami akan dapat mencapai hasil yang baik dengan tim yang sekarang ini.
Kelihatan bahwa mantan anak emas Milan ini merasa tersinggung atas perlakuan Milan terhadap dirinya di akhir musim lalu dan dia kemudian memutuskan untuk pergi. Ternyata, dia berhasil membuktikan bahwa dia belum “habis” dan berhasil melakukan “pembalasan” terhadap Allegri dan petinggi Milan dengan memenangkan scudetto! Allegri sendiri tidaklah salah dalam menentukan tipe permainan yang dia inginkan jadi memang sudah “takdir” Pirlo untuk bergabung dan menang bersama Juve. Grazie Milan! Forza Juve!!
_______________________________________________________________________________________________
Ngomong-ngomong tentang pemain ex-Milan, baru saja diberitakan beberapa pemain legendaris Milan juga ternyata meninggalkan Il Diavolo. Setelah Alessandro “Sandro” Nesta kemarin melambaikan tangan salam perpisahan (dan kemungkinan menatap ke Patung Liberty di Amerika), hari ini Filippo “Pippo” Inzaghi danGennaro “Rino” Gattuso pun mengumumkan perpisahannya dengan tim Milanello tersebut.
Setelah selesai melakukan meeting dengan Galliani, Gattuso menghampiri para wartawan yang telah menunggu dan mengatakan:
“Tomorrow we will hold a press conference at Milanello. I’ll take a year out, this is goodbye and we’ll see what happens in the coming year. I have nothing on the table at the moment. I’ve missed a year with injury and I have realised that now there is no space for me here, so it’s time to make way for players that are younger than me. I will meet again with Milan in the next year, but not as a player.”
“Besok kami akan melakukan konferensi pers di Milanello [markas latihan Milan]. Saya akan meninggalkan Milan dan istirahat selama setahun. Setelah itu, kita lihat nanti. Saya tidak mempunyai rencana/penawaran [dari klub lain] apapun saat ini. Saya tidak bermain selama setahun karena cedera dan sadar bahwa sekarang saya sudah tidak mempunyai tempat lagi disini jadi sudah waktunya bagi saya untuk memberikan tempat kepada pemain-pemain yang lebih muda. Saya akan kembali lagi kesini tahun depan, tapi tidak sebagai pemain.”
Mengutip kata-katanya, sepertinya salah satu rencana Gattuso setelah istirahat setahun adalah kembali ke Milan dan mengambil posisi sebagai salah seorang pelatih atau tim manajemen Milan.
Inzaghi sendiri mengeluarkan sebuah surat, yang kemudian dimuat di website resmi Milan, yang isinya:
“The first and only thing I want you to know forever is this – I have played and won for us. To play and win without sharing emotions is nothing, but you and I, us, we did everything together. We hoped, we suffered, we cheered, we celebrated. We lifted cups and titles together with our hearts. We were always on the same wavelength. And no-one can ever take this away.”
“Hal pertama dan satu-satunya yang saya ingin kalian ketahui adalah ini – Saya telah bermain dan menang untuk kita semua. Bermain dan menang tanpa membagi perasaan ini tidak ada artinya, akan tetapi kamu, saya, kita semua, kita melakukan semuanya bersama. Kita berharap, kita menderita, kita bersorak, kita merayakan. Kita mengangkat piala-piala dan gelar-gelar bersama dengan hati kita. Kita selalu saling memahami. Dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas hal ini dari kita.”
Kata-kata penuh perasaan dari Pippo (dan tidak dapat dipungkiri, Pippo dan Ale sepertinya mempunyai loyalitas dan jiwa romantis yang sama). Both are champions!! Melalui perkataan adiknya, Simone, Pippo sepertinya tidak berencana untuk menggantung sepatu. Mari kita tunggu dimanakah salah satu mantan punggawa Juve di era ’90an ini akan merumput di musim depan.
Apabila ditanya, mengapa berita Milan perlu diangkat? Well, I don’t care about Milan tetapi Nesta, Gattuso dan Inzaghi adalah para JUARA! Sepakbola Italia tidak akan sama tanpa mereka, yang mewakili grace, grinta and predatory instinct di lapangan. Milan tetap musuh kita tetapi mereka adalah world-class players dan juara yang harus dihormati.
(Dilain pihak, Milan baru saja memperpanjang kontrak Mario Yepes, pemain belakang asal Kolombia, selama setahun ke depan. Wkwkwk…!! Sangat menarik untuk disimak mercato Milan di musim panas ini dalam upaya mereka untuk melakukan evolusi :D )
_______________________________________________________________________________________________
Setelah para pemain dan fans mulai berpesta, Board of Directors (BoD) Juve pun tidak mau ketinggalan!
Berdiri dari kiri ke kanan: Marzio Saà, Paolo Piccatti, Riccardo Montanaro, Roberto Petrignani, Khaled F. Zentuti, Giuseppe Marotta.
Jongkok dari kiri ke kanan: Roberto Longo, Briamonte Michele, Aldo Mazzia, Andrea Agnelli, Pavel Nedved, Camillo Venesio, Marco Re.
_______________________________________________________________________________________________
Masih ingat dengan Notts CountyThe Magpies yang mendapat kehormatan untuk menjalani pertandingan pertama pembukaan Juventus Stadium kali ini balik mengundang Juve untuk melakukan pertandingan persahabatan akhir Mei ini di Meadow Lane, Nottingham (kandang Notts County) dalam rangka memperingati 150 tahun berdirinya tim tersebut.
(Bagi yang belum mengetahui, sejarah antara Juve dan Notts County bermula dari tahun 1903, ketika pemain Juve waktu itu John Savage dimintai pendapat mengenai soal seragam. Seragam utama yang dipakai saat itu berwarna pink dan setelah beberapa tahun, warna tersebut memudar [keseringan dicuci :D ]. Savage, yang merupakan seorang stranieri asal Inggris kemudian meminta tolong kepada seorang temannya yang tinggal di Nottingham, Inggris, yang kebetulan adalah seorang fans Notts County. Temannya tersebut kemudian mengirimkan seragam hitam-putih milik Notts County dan jadilah hingga sekarang Juventus dikenal sebagai Il Bianconeri).
Juve sendiri tentu merasa terhormat untuk dapat merayakan hari jadi tim tertua di Eropa ini (bahkan mungkin di dunia) akan tetapi tidak bisa menjamin apakah bisa datang dengan tim penuh. Maklum, beberapa pemain kita kemungkinan besar akan memperkuat tim Italia ke Euro 2012 yang akan diselenggarakan di Polandia dan Ukraina Juni mendatang.
_______________________________________________________________________________________________
Hanwha Solar to sponsor final championship encounter
Berita dari juventus.com:
The sold out crowd at Juventus Stadium is set to experience the Scudetto with Hanwha Solar, a global leading manufacturer of solar panels and cells. Hanwha Solar has followed Conte’s men throughout the season as a dedicated supporter of Juventus’ efforts and is proud to play a part in the team’s Scudetto celebrations.
Hanwha Solar adalah perusahaan energi alternatif asal Korea dan China (partnership) dan salah satu partner resmi Juventus di musim ini. Belum diketahui bagaimana bentuk sponsor Hanwha dalam pertandingan terakhir Serie A kita di musim ini akan tetapi jelas akan ada sesuatu yang lain!
Pertandingan Juve-Atalanta ini akan dipimpin oleh wasit Gabriele Gava. Ini adalah pertandingan Juve yang kedua bagi Gava setelah Juve-Bologna yang berkesudahan imbang 1-1 pada bulan September 2011. Selama karirnya, Gava telah memimpin enam pertandingan Juve dengan hasil 3W dan 3D.
Dalam pertandingan ini Gava akan dibantu oleh hakim garis Claudio La Rocca dan Angelo Carretta. Ofisial keempat adalah Gennaro Palazzino.
Nantikan preview lengkapnya besok!
_______________________________________________________________________________________________
By the way, whose heads are these? :D
_______________________________________________________________________________________________
“I didn’t choose Juve. Juve chose me.” @dwicarta is just an ordinary guy who happens to bleed black-and-white since Roby Baggio wreaked havoc in 1990 World Cup in Italy. When time permits, he’d like to spend it on hoops and one of his passions: writing. One day he stumbled into juventus.theoffside.com and now here he is: doing his passion on his passion.

 
;